Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cabut Sisa Akar Gigi Ternyata Nggak Sakit Lho!

Konten [Tampil]
cabut sisa akar gigi

Cabut Sisa Akar Gigi Ternyata Nggak Sakit Lho! - Fyuuuhhh… Lega juga rasanya setelah sekian lama merasakan makan nggak enak tidur nggak nyenyak gara – gara kefikiran sisa akar gigi. Baiklah, nggak usah panjang lebar ya saya mau cerita tentang proses pencabutan sisa akar gigi di RSUD Majalengka. Saya melakukan pencabutan  sisa akar gigi pada tanggal 26 Maret 2021.

Persiapan Sebelum Cabut Sisa Akar Gigi

Saya bukan dokter gigi ataupun seseorang yang punya kapasitas di bidang tersebut, dalam hal persiapan mengenai proses pencabutan sisa akar gigi ini saya akan tulis berdasarkan pengalaman saja ya. Sebelum melakukan pencabutan sisa akar gigi, pastikan kondisi kita sedang fit.

Oh ya, yang paling penting ketika akan melakukan pencabutan gigi yaitu harus makan dulu. Kenapa harus makan dulu? Karena setelah dicabut gigi, kita akan diberikan obat antibiotik dan pereda nyeri. Kalau sudah makan, setelah gigi dicabut kan tinggal minum obat saja. Kalau belum makan tentu saja akan repot, mesti cari makan dulu, ditambah lagi mulut belum bisa melakukan gerakan mengunyah dengan sempurna karena masih ada efek anestesi. 

Proses Pencabutan Sisa Akar Gigi, Sakit Nggak Sih?

Saya super deg – degan ketika akan melakukan pencabutan sisa akar gigi, mana saya kebagian antrian paling awal. Hahaha… Saya sudah sampai di poli gigi RSUD Majalengka sejak jam 07.30 pagi dan poli baru buka jam 08.00 pagi. Hmmm… 30 menit yang penuh tanda tanya, sakit nggak ya nanti prosesnya? Padahal ini bukan kali pertama saya melakukan pencabutan gigi. Namun harus saya akui bahwa pencabutan gigi yang dulu pernah saya lakukan dan menyisakan sisa akar gigi yang sekarang akan dicabut itu sedikit dramatis, agak horor. Jadi wajar kalau saya punya trauma pergi ke dokter gigi. Heuheuheu

cabut sisa akar gigi

Sebelum dilakukan proses pencabutan sisa akar gigi, gusi saya disuntik anestesi 3 x dan saya merasakan kesemutan hingga area bibir. Tak lama kemudian dokter dan perawat giginya bertanya apakah sudah merasakan sensasi kesemutan atau belum. Ketika saya menjawab iya, dokter dan perawat langsung membawa alat yang saya tidak berani melihat alat tersebut kemudian melakukan penggalian harta karun di gusi saya. LOL. Butuh waktu beberapa lama dokter dan perawat mengorek – ngorek gusi saya untuk mencari sisa akar gigi sambil sesekali melirik hasil rontgen panoramic. Entah di menit ke berapa saya agak menjerit, kemudian perawat giginya bertanya sebelah mana yang sakit? Saya bilang area gusi ke atas yang terasa sakit. Kemudian saya disuntik anestesi lagi sehingga saya merasakan kebas hingga lubang hidung, kebayang nggak lubang hidung kebas? Wkwk

Proses pencabutan sisa akar gigi kembali dilanjutkan, selama proses itu pula dokter dan perawat giginya begitu santai ngobrol berbagai macam hal, mungkin supaya pasiennya nggak panik kali ya? Kemudian dokter seperti menyerah dan mengatakan kalau sisa akar giginya sudah tidak ada, mungkin sudah larut. Saya nggak tahu maksudnya larut kemana, nggak mungkin kalau masuk ke tenggorokan saya. Hihih… Lalu dokter menyuruh saya berkumur dan seketika saya melihat serpihan kecil pipih berwarna putih. 

“ Mungkin itu giginya, dok! “

Seketika saya berkata sambil menunjuk ke area tempat berkumur yang menyatu dengan kursi panas poli gigi. Dokter pun segera melihatnya dan berkata mungkin benar itu giginya karena digusi sudah tidak ada apa – apa. Alhamdulillah proses pencabutan sisa akar gigi pun selesai. Saya tidak dibekali kasa untuk digigit layaknya orang yang sudah dicabut gigi, saya hanya disuruh langsung memakai gigi palsu. Menurut dokter, masih lebih baik gigi palsunya langsung dipakai daripada harus mengigit kasa lagi. Oh ya, sisa akar gigi yang dicabut tersebut memang letaknya di bagian yang sekarang dipasang gigi palsu. 

Pasca Pencabutan Sisa Akar Gigi

Finally, setelah beres melakukan pencabutan sisa akar gigi ini saya berani bilang kalau cabut akar gigi itu nggak sakit lho! Kalaupun ada sakit, mungkin yang sakit itu nggak terkena efek anestesi jadi kita bisa bilang ke dokternya sehingga dokter bisa menambah suntik anestesi supaya jangkauan ( iya iya emangnya sinyal wifi. LOL ) anestesi lebih luas dan kita nggak merasakan sakit lagi. Setelah cabut gigi pun saya langsung minum antibiotik dan pereda nyeri jadi sakit yang dirasa setelah efek anestesi hilang itu sebatas linu – linu biasa pada gusi. Oh ya efek anestesinya bertahan lumayan lama lho, saya dicabut sisa akar gigi sekitar jam 8 pagi dan anestesinya baru hilang jam 12 siang. Apalagi di area hidung yang terkena efek anestesi terakhir, hilang sekitar jam 2 siang. Selama efek anestesi belum hilang saya memang nggak bisa makan, hanya air putih yang bisa mengganjal perut pada saat itu.

Berapa Biaya Cabut Sisa Akar Gigi?

Saya melakukan pencabutan sisa akar gigi menggunakan BPJS, jadi memang gratis dan tidak dikenakan tambahan biaya apapun. Untuk kalian yang ingin melakukan pencabutan gigi dan tidak punya BPJS atau asuransi lainnya, sebaiknya survey dulu mengenai harga karena setahu saya treatment di dokter gigi itu cukup menguras dompet. Hoho… Dulu saya pernah melakukan cabut gigi di tempat praktek dokter gigi tahun 2015 kalau tidak salah, biayanya sekitar 150 ribu. Hmmm, mungkin di tahun 2021 ini biayanya sudah naik sekian persen.

Teman, ada pengalaman mengenai cabut sisa akar gigi?


Referensi :

Pengalaman pribadi


2 comments for "Cabut Sisa Akar Gigi Ternyata Nggak Sakit Lho!"

  1. duh aku pengalaman sakit gigi, awalnya sakit tapi lama-lama terbiasa hehehe mantap kita sama kak :D

    ReplyDelete
  2. mba susi pengalaman ke dokter giginya banyak banget, aku jadi belajar nih karena sejauh ini aku baru pernah tambal dan bersihin karang gigi aja.

    ReplyDelete