Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Proses Induksi Persalinan Gagal Dan Harus Melahirkan Secara Caesar

Konten [Tampil]
https://www.susistory.com/2022/04/proses-induksi-persalinan-gagal-dan.html


Lebih sakit kontraksi karena induksi dibandingkan kontraksi alami. Begitulah yang sering saya dengar ketika berbicara mengenai induksi persalinan. Ngomong – ngomong soal induksi persalinan, saya mau cerita mengenai proses induksi persalinan anak kedua yang harus gagal di tengah jalan dan terpaksa melahirkan secara caesar.

Kenapa Harus Melakukan Induksi Persalinan?

Teman – teman tentu sudah tahu ya apa itu proses induksi persalinan? Dalam bahasa sederhana, induksi persalinan adalah suatu proses untuk merangsang terjadinya kontraksi rahim. Dari beberapa referensi yang saya dapatkan, induksi persalinan bisa dilakukan ketika terjadi sesuatu yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan janin misalnya ketuban pecah dini, kehamilan sudah melewati usia, kehamilan beresiko tinggi, dan lain – lain.

Dalam kasus yang saya alami, dokter kandungan saya menyarankan untuk melakukan induksi persalinan karena jumlah ketuban saya sudah sedikit. Memang, di usia kehamilan saya waktu itu yang sudah 37 minggu, jumlah ketuban berkurang sih wajar. Namun, dokter kandungan saya berpatokan pada ambang batas normal jumlah ketuban tersebut. Kalau nggak salah, normalnya sekitar 10 – 22 ( saya kurang paham satuannya apa ) dan ketuban saya saat itu hanya 9. Jika dibiarkan menunggu kontraksi alami, khawatirnya akan berpengaruh pada kesehatan janin.

Dokter kandungan tidak langsung menyarankan untuk melakukan induksi persalinan saat itu juga karena usia kehamilan saya baru 37 minggu. Jadi, dokter menyarankan untuk banyak minum air putih selama 2 minggu. Banyak, benar – benar banyak ya sampai saya sering sekali bolak balik kamar mandi. Selama 2 minggu tersebut selain melakukan terapi air putih, saya juga mencari pendapat dokter lain dan hasilnya 1 dokter berpendapat aman untuk menunggu hingga datangnya kontraksi alami. Sementara dokter satunya punya pandangan yang sama dengan dokter kandungan saya bahwa jumlah ketuban memang sedikit dan masih aman tetapi harus dipantau terus karena jika nilainya sudah dibawah 5, auto melahirkan secara caesar. Nah, ketika check up di dokter tersebut hanya selang seminggu dan ketuban saya sudah di angka 8. 

Akhirnya, di waktu yang sudah ditetapkan oleh dokter kandungan saya untuk check up setelah terapi air putih, saya pun mendapati kenyataan bahwa saya harus melahirkan dalam waktu dekat karena nilai ketuban saya sudah 6 padahal usia kehamilan baru 38 – 39 minggu.

Bagaimana Proses Induksi Persalinan?

Persiapan induksi persalinan

Berhubung anak pertama saya lahir di bidan, saya memang tidak berpengalaman mengenai proses induksi persalinan. Sebelum melakukan induksi persalinan, ada beberapa tahapan yang harus saya lewati saat itu. Oh ya, karena sedang pandemi, tentu saja langkah awal sebelum melakukan proses induksi persalinan yaitu swab test. Kemudian, dilakukan pengecekkan dulu apakah sudah ada pembukaan atau belum. Saat itu, belum ada pembukaan dan saya tidak merasakan kontraksi palsu sekalipun. Selain mengecek bukaan, dilakukan juga rekam jantung janin. Dokter kandungan saya bilang, hasil rekam jantung janin ini yang akan menentukan apakah bisa dilakukan tindakan induksi atau tidak. Selain itu, saya juga disuntik atau apa ya di sekitar telinga dan saya lupa bertanya tujuannya apa. Hahaha…

Proses Induksi Persalinan

Metode induksi persalinan itu ada beberapa macam, silahkan googling saja ya takutnya saya salah menuliskan informasi. Sementara, metode induksi persalinan yang diterapkan pada saya saat itu adalah melalui infus. Saya melakukan induksi persalinan mulai jam 3 sore dan hingga jam 3 pagi belum merasakan mules sedikitpun. Fyuuuh, mulai nggak karuan deh! Ditambah lagi bidan jaga menyarankan saya untuk puasa ( minum air putih boleh ), khawatirnya gagal induksi dan harus melakukan operasi caesar. Sekitar menjelang subuh saya mulai merasakan mules hebat. Saking mulesnya, rasanya seluruh badan saya menggigil dan saya hanya bisa mengatur nafas untuk mengurangi mules. Kemudian, saya bilang ke bidan jaga kalau saya sudah merasakan mules dan setelah dicek bukaan, sudah bukaan 3. Alhamdulillah, akhirnya ada kemajuan.

Bersamaan dengan hal tersebut, infus yang berisi obat induksi ternyata sudah habis dan akan diganti labu kedua. Sambil memasang labu infus kedua, ada bidan yang mencoba untuk memecahkan air ketuban. Katanya, memecahkan ketuban ini bisa membantu menambah bukaan. Namun, bidan cukup kesulitan ketika akan memecahkan ketuban saya. Katanya, nggak nemu – nemu. Setelah cukup lama “mengubek-ngubek” akhirnya ketemu juga dan saya merasakan sensasi hangat pada area kelamin saya. Ternyata, itu memang air ketuban yang tadi dipecahkan. Beberapa bidan jaga langsung kaget karena katanya air ketuban sudah hijau! Mereka langsung mengambil gambar air ketuban tersebut dan mengirim whatsapp ke dokter kandungan saya. Dokter kandungan menyarankan untuk operasi caesar. Tanpa berlama – lama bidan jaga pun melepas obat induksi yang terpasang melalui infus kemudian melakukan serangkaian persiapan operasi caesar. 

Operasi Caesar Menggunakan BPJS Di RSUD Cideres Majalengka

Jujurly, saya nggak tahu kenapa air ketuban bisa sampai hijau. Padahal, ketika USG terakhir tidak terdeteksi warna ketuban yang buruk,  hanya saja jumlah ketubannya memang dibawah normal. Namun, dari berbagai referensi yang saya baca, warna ketuban hijau ini sangat berbahaya bagi janin. Maka wajar jika dokter kandungan saya langsung memutuskan untuk melakukan operasi caesar.

Proses Induksi Persalinan

Setelah menjalani serangkaian persiapan operasi caesar, saya masih harus menunggu sekitar 3 jam dari semenjak infus induksi dicabut hingga jadwal operasi. Rasanya, itu adalah 3 jam yang sangat berat dalam hidup saya. Eaaaa... Gimana nggak coba, saya sudah jadi pasien yang siap operasi dengan segala peralatan yang terpasang. Ditambah lagi, mules induksi masih terasa di perut saya sampai saya sering mengeluh ke bidan jaga. Sementara suami sedang sibuk mengurus administrasi untuk operasi caesar. Kalau tau begini rasanya induksi, saya mau langsung minta SC aja deh. Wkwkwk

Kesimpulan

Sebagai ibu yang pernah merasakan kontraksi alami tanpa induksi dan kontraksi karena induksi, saya berani bilang kalau kontraksi karena induksi itu uwos sekali rasanya! Pembukaan 3 rasa pembukaan lengkap itu mah. LOL. Namun, buat kalian yang harus merasakan induksi persalinan, jangan takut ya! Insyaallah pasti bisa melewatinya, tubuh perempuan sudah Allah ciptakan sedemikian rupa kok sehingga mampu menahan sakit yang begitu hebat. Masyaallah. Tinggal bagaimana kita berusaha menjalani proses induksi persalinan dengan rileks dan tetap berdoa kepada Allah agar diberi kemudahan dan kelancaran. Teman, punya pengalaman mengenai induksi persalinan?



Post a Comment for "Proses Induksi Persalinan Gagal Dan Harus Melahirkan Secara Caesar"