Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menyapih Anak Sebelum 2 Tahun dan Tidak Rewel, Simak Pengalamanku Ya!

Konten [Tampil]

Semenjak usia 1 tahun, saya selalu memberikan sounding ke anak saya bahwa dia sudah besar dan harus pelan - pelan tidak "nyonyon" ( menyusu ) dan sounding tersebut terus dilakukan berulang tanpa bosan sampai di usia 19 bulan saya memutuskan untuk mulai menyapihnya. Kenapa sih kok tidak full ASI sampai 24 bulan? Sebagai ibu baru, saya memang banyak ketakutannya. Banyak yang bilang semakin besar anak akan semakin susah lepas ASI dan memang itu pula yang saya rasakan. Makin kesini makin sering intensitas menyusuinya dan mengamuk saat tidak diberi ASI.

Sebenarnya antara niat tidak niat pada saat itu untuk menyapih, entah karena apa dua hari anak saya seperti kelelahan dan selalu "tepar" dimalam hari tanpa harus menyusu. Akhirnya saya putuskan untuk lanjut menyapih saja, apalagi memang sudah ada niat untuk menyapih lebih awal. Lantas apakah tidak ada drama? Tentu saja penuh drama apalagi malam hari. Disiang hari masih bisa lupa karena sibuk dengan bermain.

Menurut saya, anak rewel pada saat disapih itu wajar namanya juga sedang beradaptasi. Ya, beradaptasi yang tadinya dikit - dikit nyonyon, bangun tidur nyonyon, mau tidur nyonyon, sementara sekarang harus lepas. Sedih sih kalau berbicara soal menyapih, apalagi saat anak nangis ingin menyusui. Rasanya hati saya ikut perih. Tapi bagaimanapun juga proses ini harus dilewati.
Nah berikut saya sampaikan beberapa tips saat menyapih anak, tips ini adalah berdasarkan pengalaman saya pribadi.

1. Susu formula tidak wajib

Ketika berbicara menyapih anak, rata - rata topik nomor satu adalah tentang susu formulanya merk apa. Padahal diusia 2 tahun, kebutuhan gizinya harus lebih banyak terpenuhi dari makanan padat. Saya pribadi memang mencoba mengenalkan beberapa merk susu formula tapi tidak menjadikan minum susu adalah sebuah ritual di setiap harinya. Saat si anak meminta susu akan saya berikan, tapi saat tidak meminta tidak pernah saya tawarkan.

2. Sounding tanpa henti

Meski si anak sudah lancar beraktifitas tanpa mengingat ASI, tidak ada salahnya kita terus - terusan memberikan sounding agar apa yang kita harapkan tertanam benar di memorinya. Jangankan anak kecil, kita saja yang sudah dewasa sering banyak lupa nya kan hehe.

3. Alihkan perhatiannya

Saat anak minta menyusu, sebisa mungkin alihkan perhatiannya ke mainan atau ke hal - hal lain yang membuat dia sibuk dan lupa. Tapi saya sangat tidak menyarankan jika mengalihkan perhatian anak ke gadget. Itu hanya menyelesaikan masalah sesaat, tapi akan muncul masalah baru yaitu kecanduan gadget.

4. Beri porsi makan lebih banyak

Dengan memberi makan lebih banyak, harapannya adalah si anak akan kenyang dan cepat tertidur tanpa harus menyusu. Konon katanya rata - rata anak yang sudah disapih selera makannya akan lebih tinggi. Namun saat makan si anak masih tetap dengan sebelum disapih, jangan dipaksa karena karena akan menyebabkan trauma.

5. Selalu stok cemilan terutama dimalam hari

Dua minggu pertama saat disapih, tidur anak saya benar - benar tidak nyenyak. Sering terbangun dan rewel dimalam hari. Saat teringat ingin menyusu, saya coba tawarkan cemilan. Kadang dia mau tapi kadang dia tetap rewel. Ya, namanya juga proses.

6. Ibu wajib strong

Dalam proses menyapih, yang paling penting adalah kesabaran si ibu dalam menghadapi anak yang emosinya sedang naik turun, yang moodnya sering bergelombang. Memang berat sebagai seorang ibu saat melihat anak menangis ingin menyusu atau cranky gak jelas. Believe it, semua ibu yang sedang menyapih anaknya pasti melewati fase berat ini. Jadi, seorang ibu memang harus strong dalam keadaan ini. Selain itu, penting pula memperhatikan kondisi kesehatan si ibu. Dalam hal ini peran suami sangat penting. Kalaupun suami sibuk dengan pekerjaan dan tidak bisa membantu mengasuh si kecil, setidaknya berikan support dan perhatian - perhatian kecil meski misal menanyakan kabar istri dirumah atau sekedar mengingatkan jangan telat makan

Itulah beberapa tips menyapih anak berdasarkan pengalaman saya pribadi. Mohon maaf sebelumnya, bahwa tulisan ini benar - benar murni pengalaman pribadi. Saya tidak bermaksud mengedukasi pembaca untuk mengikuti apa yang saya lakukan, termasuk menyapih anak sebelum waktunya karena seorang anak berhak mendapatkan hak ASI hingga 24 bulan. Next akan saya pertimbangkan mengenai hal ini ketika saya punya anak lagi.

Keep strong ya Mamak, perjuanganmu sebagai seorang ibu masih sangat panjang!

Post a Comment for "Menyapih Anak Sebelum 2 Tahun dan Tidak Rewel, Simak Pengalamanku Ya!"